SEDERET CERITA DI BALIK GUNUNG TUMPENG

 


(Foto Gunung Tumpeng, Desa Jambu Kecamatan Mlonggo)

Gunung tumpeng. Begitulah warga setempat menyebut sebuah gundukan pasir yang terletak di pinggir jalan dukuh ngelak desa Jambu kecamatan Mlonggo kabupaten Jepara dilansir dari berbagai sumber kisah terbentuknya gunung tumpeng berawal dari adanya dua tokoh yang dinilai berpengaruh di masa itu beliau ialah Ki Agung Alim dan Ki Honggopati.

Diceritakan di masa itu Ki Honggo    Pati dengan juga dibantu masyarakat berhasil mengalahkan Belanda di tanah Jepara bagian utara. Atas kemenangan tersebut Ki Agung Gede menyarankan Ki Honggopati untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan syukuran bersama masyarakat sekitar. Diperintahkan lah Ki Agung Alim untuk membuat tumpeng besar oleh Ki Honggo Pati. Segala persiapan telah dilakukan Ki Agung Alim beserta santrinya.

Permasalahan muncul saat santri diperintahkan untuk mencari ikan guna pembuatan tumpeng. Seharian penuh seorang santri menunggu nelayan. Tidak satupun nelayan ditemui seorang santri hingga rasa lapar pun muncul menyerang seorang santri. Dalam Bahasa Jawa sebutan untuk keadaan kelaparan adalah ngelak. Sehingga disebutlah tempat itu dengan sebutan pantai ngelak. Akhirnya sang santri menemui seorang nelayan yang membawa ikan namun nelayan tersebut ternyata tidak mau menjual ikannya kepada si santri karena ia menganggap bahwa santri tersebut adalah orang jahat.

Hari sudah mulai gelap santri pun akhirnya memutuskan untuk kembali meski tanpa membawa ikan sekalipun. Ki agung Alim merasa marah dan sangat kecewa. Setelahnya, pada  saat itu tiba-tiba terjadi angin yang sangat kencang hingga merusak berbagai alat yang digunakan untuk keperluan membuat tumpeng. Peralatan dapur yang tersebar di daerah yang sekarang disebut dengan desa jambu. Diceritakan bahwa nasi tumpeng besar yang digunakan untuk syukuran kini  menjadi gunung dengan ukuran yang relative kecil yang sering dikenal dengan sebutan gunung tumpeng.


Komentar